Banyak perusahaan masih mengandalkan metode tradisional dalam keamanan siber. Akibatnya, tim cyber security kewalahan menghadapi ribuan alert setiap hari, triage yang lambat, hingga alert fatigue yang membuat ancaman nyata luput dari perhatian. Situasi ini menciptakan ketidakseimbangan: penyerang semakin cepat dan pintar, sedangkan pertahanan bisnis masih tertinggal dengan proses manual. 

Lalu, bagaimana perusahaan bisa mengatasi kesenjangan ini? Salah satu jawabannya adalah dengan mengadopsi AI dalam cybersecurity—menggunakan AI untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman secara otomatis, sehingga pertahanan bisa seimbang dengan kecepatan serangan modern. 

Apa Itu AI dalam Cybersecurity?

AI dalam cyber security adalah penerapan algoritma pembelajaran mesin dan model bahasa besar (LLM) untuk mempercepat deteksi ancaman, mengotomatiskan respons insiden, serta membantu tim keamanan bekerja lebih efisien. 

Berbeda dengan sistem keamanan tradisional yang bergantung pada aturan statis, AI mampu mengenali pola serangan baru, melakukan analisis konteks, dan memberikan rekomendasi dalam waktu singkat. 

Bagaimana AI dapat Membantu Mendeteksi dan Merespons Ancaman?

Ancaman berbasis AI berkembang lebih cepat daripada deteksi manual. Tanpa otomatisasi, perusahaan berisiko menghadapi: 

  • Triage lambat → ancaman tidak tertangani tepat waktu. 
  • Alert fatigue → analis kewalahan dengan notifikasi berulang. 
  • Blind spot → serangan multi-layers tidak terdeteksi dengan benar. 

Lantas apa solusinya? Elastic AI for Security bisa jadi solusi. Dengan menggabungkan otomatisasi cerdas dan analisis kontekstual, Elastic AI for Security menghadirkan kecepatan dan presisi yang sebanding dengan serangan AI-driven. Melalui fitur seperti AI Assistant hingga Attack Discovery yang mampu menghubungkan berbagai alert menjadi gambaran serangan yang utuh, tim SOC dapat merespons lebih cepat, mengurangi beban kerja, dan menutup blind spot sebelum dieksploitasi.  

Elastic AI for Security: Generasi Baru Cybersecurity Intelligence 

Elastic AI for Security hadir sebagai jawaban dengan memanfaatkan kekuatan Artificial Intelligence (AI) secara menyeluruh, bukan hanya sebagai tambahan fitur, melainkan sebagai inti dari platform keamanan. 

Dengan AI yang terintegrasi secara native, Elastic mampu membantu tim Security Operation Center (SOC) mempercepat triage, mengurangi kelelahan analis, serta menghasilkan respons yang lebih cepat dan tepat sasaran. 

Fitur Utama Elastic AI for Security 

Elastic AI Assistant: Dukungan AI untuk Tim Keamanan

AI Assistant adalah asisten virtual berbasis LLM yang dirancang khusus untuk kebutuhan keamanan digital. 

Kemampuannya: 

  • Investigasi alert dengan bahasa natural. 
  • Respons insiden otomatis. 
  • Generasi query ES|QL. 
  • Penambahan knowledge base khusus (intelijen ancaman, playbook, dokumentasi internal). 

Hasilnya, tim SOC dapat bekerja lebih cepat, dengan konteks yang relevan, tanpa kehilangan kendali. 

Elastic AI Attack Discovery: Deteksi Ancaman Lebih Cepat

Attack Discovery membantu tim keamanan mengelompokkan alert menjadi narasi serangan yang jelas. 

  • Menghubungkan pengguna, host, dan taktik berdasarkan MITRE ATT&CK. 
  • Memberikan gambaran serangan multi-alert secara otomatis. 
  • Terintegrasi dengan Slack, Teams, PagerDuty, atau email untuk notifikasi real-time. 

Dengan ini, analisis ancaman menjadi lebih ringkas dan dapat dieksekusi tanpa membebani analis. 

Contoh Implemantasi Elastic AI dalam Pertahanan Siber Modern

Kekuatan Elastic AI tidak hanya terlihat saat mendeteksi serangan, tetapi juga dalam bagaimana ia membantu tim keamanan bekerja lebih cepat dan efisien setiap hari. Ada tiga skenario utama di mana AI benar-benar menghadirkan nilai tambah nyata: 

1. Automatic Import – Integrasi Data Lebih Cepat 

Mengelola data dari berbagai sumber sering kali menjadi pekerjaan yang memakan waktu. Dengan Automatic Import, proses ingestion dan mapping data berjalan otomatis, sehingga tim keamanan bisa segera mendapatkan visibilitas tanpa harus tenggelam dalam konfigurasi manual. 

2. Automatic Migration – Transisi SIEM Tanpa Hambatan 

Banyak perusahaan masih mengandalkan aturan lama di platform SIEM mereka. Elastic AI mempermudah migrasi dengan mengonversi aturan-aturan tersebut langsung ke format ES|QL, sehingga transisi berjalan mulus tanpa kehilangan kapabilitas yang sudah ada. 

3. Automatic Troubleshooting – Masalah Terdeteksi Sebelum Mengganggu 

Gangguan kecil pada log bisa berujung pada kesalahan besar jika tidak cepat ditangani. Elastic AI mampu mendeteksi potensi masalah kompatibilitas sejak awal, sebelum benar-benar menghambat workflow tim keamanan. 

Dengan kombinasi ini, Elastic AI tidak hanya menjadi guardian yang menjaga perimeter keamanan, tetapi juga partner kerja yang membuat operasi sehari-hari lebih sederhana, cepat, dan andal. 

Apa yang Membedakan Elastic Berbeda dari Solusi Lain?

  • Transparency & Governance → AI yang bisa diaudit, bukan “black box”. 
  • Flexibility & Openness → mendukung hybrid environment dan evolusi SOC. 
  • Beyond SIEM → lebih dari monitoring, tapi juga triage, migrasi, troubleshooting. 

Dapatkan Elastic AI for Security di Virtus Technology Indonesia  

Virtus Technology Indonesia (part of CTI Group) menghadirkan Elastic AI for Security untuk membantu bisnis melawan ancaman siber modern dengan kecerdasan buatan yang terintegrasi langsung ke dalam alur kerja keamanan. 

Didukung oleh teknologi global dari Elastic serta layanan lokal yang sesuai dengan regulasi di Indonesia, Virtus memastikan perusahaan memiliki pertahanan siber yang kuat, adaptif, dan siap menghadapi era AI-driven threats. 

Bangun SOC yang lebih pintar, cepat, dan efektif bersama Virtus. Hubungi tim kami hari ini untuk konsultasi dan demo Elastic AI for Security. 

Penulis: Ary Adianto
Content Writer CTI Group