Digitalisasi yang semakin cepat membuat lingkungan IT perusahaan menjadi sangat dinamis, hybrid cloud, aplikasi SaaS, identitas digital, hingga perangkat yang tersebar di mana-mana. Namun di balik percepatan ini, muncul tantangan baru: membuat semua aset tetap aman di tengah ancaman yang berubah setiap menit.

Masalahnya, banyak perusahaan masih bergantung pada vulnerability management tradisional, pemindaian bulanan, laporan panjang, dan remediasi yang sering tidak menyentuh risiko paling kritis. Sementara itu, para peretas bergerak jauh lebih cepat. Mereka menggunakan otomatisasi dan AI untuk menemukan celah dalam hitungan menit.

Di sinilah Exposure Management hadir sebagai pendekatan keamanan generasi berikutnya , tidak lagi reaktif, tetapi real-time, menyeluruh, dan didukung AI.

<h2>Mengapa Vulnerability Management Tradisional Tidak Lagi Cukup?</h2>

Lingkungan IT modern sudah terlalu kompleks untuk metode lama seperti scanning berkala.

Beberapa tantangan yang sering terjadi:

  • Lingkungan hybrid dan identitas tersebar menciptakan banyak blind spot.
  • Silo antar tool (endpoint, cloud, Data Protection, EASM) menyebabkan visibilitas terpecah.
  • Pemindaian terjadwal tidak mampu mengikuti ancaman yang bergerak cepat.
  • Terlalu banyak alert membuat tim lelah dan sulit menentukan prioritas.
  • Tidak ada konteks bisnis, sehingga banyak waktu habis memperbaiki isu yang sebenarnya tidak berdampak besar.

Hasilnya? Organisasi tetap terekspos meskipun mereka melakukan ribuan pemindaian.

Baca Juga: Cyber Risk Exposure Management: Strategi Jitu untuk Perlindungan Siber Proaktif

<h2>Mengubah Paradigma: Dari Pemindaian Reaktif ke Exposure Management Real-Time </h2>

 

Exposure Management bukan sekadar menemukan kerentanan, tetapi memahami risiko secara menyeluruh di seluruh attack surface perusahaan.

Pendekatan ini:

  • Menghubungkan kerentanan dengan perilaku adversary,
  • Memahami kritikalitas aset,
  • Mengidentifikasi jalur serangan (attack paths),
  • Mengambil keputusan berdasarkan risiko yang benar-benar berdampak.

Lantas apa solusinya? CrowdStrike menjadi pemimpin kategori ini, dengan pengakuan sebagai Leader di IDC MarketScape 2025, menandakan kesiapan pasar untuk beralih dari sekadar vulnerability scanning menuju exposure intelligence.

<h2>Mengapa CrowdStrike Memimpin Exposure Management dan Menjadi Solusi yang Tepat untuk Perusahaan Modern?</h2>  

CrowdStrike diakui sebagai Leader oleh IDC MarketScape 2025 dalam kategori Exposure Management karena menghadirkan pendekatan terpadu yang tidak ditawarkan oleh platform lain di pasar. Dengan arsitektur berbasis satu agen, satu platform, dan satu data model, CrowdStrike menghilangkan kerumitan yang biasanya muncul akibat penggunaan berbagai tool keamanan yang terfragmentasi.

Hasilnya, perusahaan mendapatkan visibilitas penuh terhadap seluruh aset, mulai dari endpoint, cloud workloads, identitas, hingga aplikasi SaaS, dengan analisis risiko yang jauh lebih cepat, akurat, dan konsisten.

Keunggulan CrowdStrike semakin kuat berkat kemampuannya memberikan konteks ancaman yang benar-benar relevan bagi bisnis. Melalui native adversary intelligence dan AI yang terus dilatih menggunakan data serangan nyata dari seluruh dunia, CrowdStrike dapat memetakan risiko tidak hanya berdasarkan kerentanan teknis, tetapi juga berdasarkan siapa aktornya, bagaimana taktiknya, serta seberapa besar potensi dampaknya bagi organisasi.

Pelajari Lebih LanjutCrowdStrike Exposure Management 

<h2>Empat Kapabilitas Utama: Discover → Assess → Prioritize → Remediate </h2> 

<h3>1. Discover: 360° Asset Discovery </h3> 

Falcon Exposure Management memetakan seluruh aset dan celah tersembunyi.

Kemampuan utama:

  • Penemuan otomatis aset internal, cloud, dan internet-facing
  • Identifikasi perangkat tidak terkelola & sistem tidak sah
  • Enrichment dengan konteks bisnis: role, criticality, dan internet exposure

<h3>2. Assess: Penilaian Eksposur yang Berkelanjutan </h3> 

Menilai risiko jauh melampaui sekadar mencari CVE.

Termasuk:

  • Kerentanan, misconfigurations, dan risiko identitas
  • Compliance benchmark berbasis CIS
  • Integrasi data kerentanan dari third-party (tanpa perlu CAASM tambahan)

<h3>3. Prioritize: AI-Powered Risk Prioritization dengan ExPRT.AI </h3>

Inilah keunggulan besar Falcon Exposure Management: prioritization berbasis AI + adversary intel + konteks aset.

ExPRT.AI memprediksi celah mana yang kemungkinan besar akan dieksploitasi, bukan hanya yang memiliki CVSS tinggi.

Dasar prioritisasi meliputi:

  • Konteks ancaman aktif (active exploitation)
  • Kritikalitas aset terhadap bisnis
  • Potensi lateral movement melalui attack path visualization
  • Exposure terhadap internet

<h3>4. Remediate: Dari Insight Menuju Aksi Nyata </h3>

Membantu tim keamanan menutup risiko dengan cepat.

Termasuk:

  • Orkestrasi remediasi lintas tim IT dan security
  • Integrasi dengan tool native dan pihak ketiga (patch, config, dll.)
  • Tindakan langsung dari platform untuk mitigasi cepat
  • Integrasi erat dengan CrowdStrike XDR untuk respons menyeluruh

<h2>Dampak Bisnis: Hasil Nyata dengan Falcon Exposure Management </h2> 

Dampak Hasil yang Dicapai 
Pengurangan Critical Vulnerabilities Hingga 98 persen lebih sedikit kerentanan kritis 
Pengurangan External Attack Surface Penurunan hingga 75 persen pada eksposur aset eksternal 
Penghematan Biaya Hingga U$200.000 per tahun melalui konsolidasi tool 
Percepatan MTTR Waktu respons insiden (MTTR) menjadi jauh lebih cepat 
Beban Operasional Beban kerja tim berkurang berkat otomasi dan platform terpadu 
Penurunan Risiko Breach Risiko serangan turun melalui prioritisasi risiko berbasis AI 

 

<h2>Peran AI: Mengapa ExPRT.AI Sangat Penting Saat Ini?</h2>

Penyerang kini menggunakan AI untuk:

  • Memindai kerentanan lebih cepat
  • Mengidentifikasi jalur serangan
  • Mengotomasi eksploitasi

Karena itu, defender juga membutuhkan AI yang mampu:

  • Memahami perilaku adversary
  • Melihat attack path secara menyeluruh
  • Memprediksi risiko eksploitasi dunia nyata
  • Mengubah insight menjadi aksi otomatis

ExPRT.AI menghadirkan kemampuan tersebut dalam satu platform terpadu.

<h2>Saatnya Bangun Exposure Management yang Efektif Bersama Virtus</h2>

Sebagai mitra resmi CrowdStrike di Indonesia, Virtus Technology Indonesia (Part of CTI Group) membantu perusahaan membangun strategi Exposure Management yang modern, real-time, dan AI-driven.

Pendekatan end-to-end dari VTI meliputi:

  • Konsultasi dan perencanaan arsitektur keamanan
  • Implementasi CrowdStrike Exposure Management
  • Integrasi lintas endpoint, cloud, dan identitas
  • Pelatihan & dukungan berkelanjutan

Dengan pengalaman mendalam dalam transformasi keamanan enterprise dan pemahaman terhadap kebutuhan bisnis di Indonesia, Virtus siap membantu Anda mengurangi risiko, mempercepat respons, dan memperkuat pertahanan siber secara menyeluruh.

Hubungi Virtus hari ini dan mulailah perjalanan menuju Exposure Management yang modern, efisien, dan didorong oleh AI.

Penulis: Ary Adianto

Content Writer CTI Group