Generative AI (GenAI) kini mengubah lanskap bisnis dan teknologi,dari pengalaman pelanggan yang lebih personal hingga mempercepat riset dan inovasi baru. Namun di balik peluang tersebut, GenAI juga menghadirkan tantangan besar: kebutuhan daya komputasi tinggi, konektivitas GPU yang mulus, serta jaringan yang mampu mentransfer data dalam skala besar.
Bagaimana semua tantangan ini bisa dijawab? Simak artikel ini dan temukan solusi GenAI infrastructure yang mampu mempercepat adopsi AI serta membawa bisnis Anda ke level berikutnya!
Penggunaan Jaringan GenAI yang Terus Meningkat
Seiring pertumbuhan GenAI, tantangan terbesarnya justru ada di sisi jaringan. Ribuan GPU yang digunakan untuk melatih LLMs harus saling terhubung dengan bandwidth besar dan latency sangat rendah. Tanpa itu, aliran data tersendat, GPU terbuang percuma, dan proses training melambat. Inilah yang membuat jaringan kini menjadi pilar utama bagi performa GenAI.
Skala kebutuhannya bisa terlihat dengan jelas dari proyeksi pasar. Nilai AI Fabric diperkirakan naik dari 1,2 miliar USD pada 2022 menjadi sekitar 15,2 miliar USD pada 2027, dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 65% setiap tahun. Di periode yang sama, Ethernet diperkirakan meraih sekitar 32% pendapatan dan 37% port shipment di pasar AI Fabrics.
Angka-angka ini menegaskan bahwa setiap lonjakan adopsi GenAI akan selalu disertai lonjakan kebutuhan jaringan untuk mengimbanginya.
Tantangan & Kebutuhan dalam Penerapan Infrastruktur GenAI
Menerapkan GenAI berarti menghadapi tekanan infrastruktur yang sangat besar. Semakin kompleks model dan workload-nya, semakin tinggi pula tuntutan pada komputasi, storage, dan jaringan. Tidak cukup hanya menambah GPU, seluruh sistem harus dirancang agar mampu mengikuti arus data masif tanpa menciptakan bottleneck baru. Dari sinilah muncul berbagai tantangan yang harus diatasi, sekaligus kebutuhan penting yang wajib dipenuhi.
Tantangan utama yang dihadapi:
- Lonjakan Komputasi — Workload GenAI menuntut daya GPU dalam jumlah masif.
- Bottleneck Jaringan — Komunikasi antar-GPU rentan terganggu bila latency tidak ditekan.
- Arus Data Masif — Volume data yang terus meningkat bisa membebani bandwidth.
Kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjawabnya:
- Kapasitas GPU yang Scalable — Infrastruktur harus siap berkembang seiring workload.
- Konektivitas GPU yang Mulus — Jaringan ultra-low latency agar training tetap efisien.
- Throughput Tinggi — Memastikan aliran data tetap lancar tanpa hambatan.
- Skalabilitas Jaringan — Dari ratusan hingga ribuan node tanpa kompromi performa.
- Keamanan Data — Proteksi menyeluruh sekaligus kepatuhan regulasi.
GenAI bisa menjadi motor inovasi atau justru penghambat, tergantung pada seberapa siap sistem yang menopangnya. Inilah alasan Dell Technologies hadir dengan solusi GenAI infrastructure terintegrasi—dirancang untuk mengatasi tantangan sekaligus memenuhi kebutuhan, sehingga bisnis dapat bergerak cepat tanpa terhambat oleh batasan teknis.
Bangun Infrastruktur GenAI Masa Depan Bersama Dell Technologies
Dell Technologies menawarkan infrastruktur terintegrasi yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan GenAI. Server bertenaga GPU digabungkan dengan jaringan Ethernet berkapasitas tinggi, menciptakan ekosistem yang mampu mempercepat training, menjaga konektivitas tetap stabil, dan mendukung skalabilitas tanpa hambatan.
Dell PowerEdge XE9680: Dirancang untuk Beban Kerja AI
Dell PowerEdge XE9680: Purpose-Built for AI Workloads
PowerEdge XE9680 dibuat khusus untuk workload AI berskala besar. Server ini mendukung hingga 8 GPU kelas atas—termasuk NVIDIA HGX H100/H200/H20/H800, AMD Instinct MI300X, dan Intel Gaudi3—memberikan performa paralel optimal untuk LLMs dan beban kerja GenAI paling intensif.
Dilengkapi dengan PCIe Gen5, DDR5 hingga 32 DIMM (kecepatan hingga 5600 MT/s), serta opsi storage NVMe high-throughput, XE9680 memastikan aliran data lancar tanpa bottleneck, bahkan saat workload semakin kompleks.
Dell PowerSwitch Z9864F-ON: Menghadirkan Konektivitas GenAI
Dell PowerSwitch Z9864F-ON: Powering GenAI Connectivity
Untuk sisi jaringan, PowerSwitch Z9864F-ON menawarkan 64 port 800GbE dalam form factor 2U, dengan opsi breakout hingga 320 port 100/200/400GbE. Kapasitas ini memungkinkan fabric antar-GPU tetap responsif meskipun cluster tumbuh besar.
Fitur seperti Data Center Bridging (PFC, DCBX, RoCEv2, ETS) serta dukungan adaptive routing dan observability menjaga aliran data tetap utuh dan stabil —syarat utama agar training maupun inferensi GenAI berjalan mulus.
Dell Technologies sebagai Fondasi Strategis GenAI
Dell Technologies menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya siap menangani beban kerja GenAI hari ini, tetapi juga dirancang untuk menjawab tantangan esok hari. Dengan pendekatan end-to-end yang menyatukan server, storage, dan jaringan cerdas, Dell Technologies memastikan perusahaan memiliki fondasi yang stabil untuk terus berinovasi.
Lebih dari itu, keandalan infrastruktur ini memberi bisnis keuntungan penting: mempercepat adopsi AI, memperkecil risiko downtime, dan memungkinkan ekspansi tanpa harus membangun ulang dari nol. Hasilnya, GenAI tidak lagi sebatas eksperimen, melainkan motor penggerak yang mampu mempercepat pertumbuhan dan memperkuat posisi kompetitif di pasar.
Percepat Transformasi GenAI Bersama Virtus
Sebagai bagian dari CTI Group, Virtus Technology Indonesia (VTI) hadir dengan pengalaman dan keahlian mendalam di dunia IT untuk membantu perusahaan mewujudkan infrastruktur GenAI yang andal. Dengan solusi terintegrasi Dell Technologies, Virtus memastikan bisnis tidak hanya siap menghadapi beban kerja AI hari ini, tetapi juga mampu berkembang menghadapi tantangan di masa depan.
Segera hubungi tim Virtus dan lihat bagaimana infrastruktur GenAI yang tepat dapat mempercepat adopsi AI, mendorong inovasi, dan membawa bisnis Anda ke level berikutnya!
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
CTI Group Content Writer