Seiring semakin banyak organisasi global memigrasikan workload mereka ke cloud, skala dan tingkat kompleksitas ancaman siber pun turut meningkat. Berdasarkan IBM Cost of a Data Breach Report 2024, rata-rata kerugian akibat kebocoran data mencapai US$4.88 juta, di mana 82 persen dari insiden tersebut melibatkan data yang disimpan atau diproses di lingkungan cloud.
Data ini menegaskan bahwa cloud security bukan lagi pilihan, melainkan menajdi kebutuhan kritis untuk menjaga kelangsungan bisnis, kepercayaan pelanggan, dan ketahanan operasional. Cloud security mencakup teknologi, kebijakan, serta praktik yang dirancang untuk melindungi data, aplikasi, dan infrastruktur berbasis cloud dari berbagai ancaman yang terus berevolusi seperti kebocoran data, ransomware, dan miskonfigurasi.
Mengenal Cloud Security
Seiring semakin meningkatnya migrasi ke layanan cloud yang menawarkan agility dan skalabilitas lebih baik, keamanan lingkungan cloud kini telah menjadi prioritas utama. Berdasarkan laporan CSIRT Indonesia 2024, insiden pelanggaran pada sistem cloud menunjukkan bahwa miskonfigurasi, lemahnya kontrol akses, serta kurangnya pemantauan masih menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran data dan downtime.
Cloud security bukan sekadar proteksi data, tetapi juga memastikan kerahasiaan, integritas, dan kerahasiaan aset digital penting di tengah sistem yang semakin kompleks dan saling terhubung.
Apa itu Cloud Security?
Cloud security atau dikenal juga sebagai cloud computing security mengacu pada serangkaian kebijakan, teknologi, kontrol, dan praktik yang dirancang untuk melindungi data, aplikasi, serta infrastruktur yang di-hosting di lingkungan cloud dari berbagai risiko seperti akses tidak sah, kebocoran data, maupun gangguan layanan.
Mencakup berbagai sumber daya seperti penyimpanan, computing, jaringan, dan API, cloud security bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan data. Selain itu, mencakup juga Identity and Access Management (IAM), tata kelola dan kepatuhan, monitoring, deteksi ancaman, serta respons insiden.
Cloud security beroperasi menggunakan model shared responsibility, penyedia layanan cloud bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur dasar (seperti physical hosts, jaringan, hypervisor) sedangkan pelanggang bertanggung jawab mengamankan semua komponen yang dijalankan di cloud (termasuk virtual machine, aplikasi, konfigurasi, dan data). Pembagian tanggung jawab ini dapat berbeda tergantung pada model layanan yang digunakan, seperti IaaS, PaaS, dan SaaS.
Mengapa Cloud Security Penting?
Kasus serangan siber yang menimpa berbagai raksasa teknologi global membuktikan baha tidak ada entitas yang benar-benar kebal terhadap ancaman yang terus berkembang. Cloud security kini menjadi kebutuhan mendasar. Satu miskonfigurasi atau beban kerja yang tidak terlindungi dapat mengekspos sejumlah data sensitif, menganggu operasional bisnis, serta menimbulkan sanksi regulasi. Di sinilah perlindungan end-to-end memainkan peran krusial. Sistem cloud security yang kuat tidak hanya melindungi aset digital perusahaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan dan ketahanan bisnis di era ancaman siber yang semakin kompleks.
Apa Keuntungan Cloud Security?
Cloud security menawarkan serangkaian manfaat penting yang membantu organisasi melindungi operasional, data, dan reputasi bisnis di tengah lanskap ancaman siber yang terus berkembang. Berikut lima manfaat utama cloud security untuk organisasi.
Melindungi Bisnis dan Workload Kritis
Organisasi dapat melindungi aplikasi dan beban kerja mission-critical dari serangan canggih seperti zero-day exploit, ransomware, dan pergerakan lateral. Cloud security juga membantu melindungi melindungi aset dari risiko tersembunyi atau ancaman yang belum teridentifikasi, sekaligus meminimalkan permukaan serangan. Dalam praktiknya, bahkan penyedia layanan cloud pun pernah mengalami insiden pelanggaran data yang mencakup informasi sensitif seperti data user.
Menjaga Ketersediaan dan Integritas Data
Strategi cloud security yang kuat dapat melindungi dari gangguan, manipulasi, atau kehilangan integritas data agar aplikasi tetap tersedia dan andal. Sistem cloud umumnya mendukung arsitektur geo-redundancy dan failover untuk mengurangi potensi single point of failure. Berdasarkan penelitian keamanan hybrid / multi-cloud, menyimpan backup di lokasi berbeda melalui infrastruktur cloud yang aman dapat membantu menjamin kelangsungan bisnis. Praktik keamanan data di cloud menekankan prinsip CIA (confidentiality, integrity, and availability), untuk memastikan data tetap akurat, aman, dan dapat diakses kapan pun diperlukan.
Memberikan Visibilitas & Kontrol Menyeluruh
Platform cloud security menyediakan dashboard terpusat, pemantauan terpadu, serta penegakan kebijakan di berbagai lingkungan cloud yang heterogen. Hal ini membantu organisasi memahami seluruh “apa yang sebenarnya berjalan di lingkungan cloud mereka”, mengidentifikasi kesalahan konfigurasi, atau perilaku anomali. Strategi keamanan multi-cloud juga menekankan pentingnya kontrol dan pertahanan yang konsisten di seluruh penyedia layanan cloud.
Memastikan Kepatuhan terhadap Industri
Cloud security menghadirkan alat bantu kepatuhan seperti enkripsi, audit akses, pencatatan log, dan penegakan kebijakan untuk membantu organisasi di sektor keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi agar memenuhi kewajiban regulasi. Kepatuhan menjadi salah satu manfaat utama cloud security. Solusi ini terintegrasi dengan kerangka audit dan retensi log untuk menghasilkan bukti kepatuhan yang dapat diaudit.
Menyederhanakan Cloud Security melalui Solusi Terintegrasi
Pendekatan ini mengurangi kompleksitas, beban operasional, serta celah antar tools. Cloud security menghadirkan sistem perlindungan di berbagai lingkungan cloud dan mengefisiensikan biaya operasional.
Apa Saja Jenis Cloud Security?
Cloud security mencakup berbagai lapisan perlindungan untuk menjaga aplikasi, data, beban kerja, dan infrastruktur di lingkungan cloud. Setiap lapisan memainkan peran penting dalam melawan ancaman, menjaga ketersediaan, dan memastikan kepatuhan di arsitektur hybrid maupun multi-cloud. Berikut beberapa jenis security cloud.
- Cloud Workload Protection (CWP) melindungi beban kerja di private cloud, public, dan hybrid dari serangan runtime dan kerentanan.
 
- Cloud Security Posture Management (CSPM) untuk memantau dan memperbaiki kesalahan konfigurasi secara berkelanjutan untuk menjaga kepatuhan dan mengurangi eksposur risiko.
 
- Web Application Firewall (WAF) untuk melindungi aplikasi web dan API dari ancaman OWASP Top 10, DDoS, dan serangan bot.
 
- Identity and Access Management (IAM) untuk mengatur hak akses dan identitas pengguna sekaligus mencegah akses tidak sah ke sistem penting.
 
- Application Security Management (ASM) untuk memberikan perlindungan mendalam bagi API dan micro-services di lingkungan distributed cloud.
 
Apa Tantangan yang Dihadapi Cloud Security?
Meskipun menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih baik, cloud security juga memberikan tantangan unik yang membutuhkan pengelolaan proaktif. Berikut beberapa tantangan utama yang perlu diatasi oleh perusahaan modern demi mengamankan lingkungan cloud secara efektif.
Kurangnya Visibilitas
Keterbatasan visibilitas terhadap aset dan konfigurasi di berbagai platform menjadi salah satu tantangan besar dalam keamanan cloud. Menurut Gartner, lebih dari 80 persen organisasi mengalami blind spot keamanan akibat tool cloud management yang terfragmentasi. Tanpa pemantauan terpsuat, mendeteksi anomali atau pelanggaran menjadi sulit dan meningkatkan risiko paparan ancaman.
Multi-tenancy
Infrastruktur cloud secara inheren bersifat multi-tenant, di mana sumber daya digunakan bersama oleh banyak pengguna atau organisasi. Dengan isolasi yang tepat, kerentanan pada satu tenant tidak hanya berdampak besar pada yang lain. Namun, konfigurasi multi-tenancy yang salah dapat menyebabkan akses tidak sah dan kebocoran data antar tenant, sehingga diperlukan segmentasi dan perlindungan workload lebih kuat.
Manajemen Akses dan Shadow IT
Akses tidak terkontrol serta munculnya shadow IT yakni penggunaan aplikasi atau layanan cloud tanpa persetujuan IT yang dapat menimbulkan risiko keamanan signifikan. Hampir 45 persen pelanggaran cloud security melibatkan kredeensial yang dikompromikan atau hak akses yang tidak dikelola dengan baik. Implementasi kebijakan IAM yang kuat serta multi-factor authentication (MFA) menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko ini.
Kepatuhan
Memenuhi standar kepatuhan seperti GDPR, ISO 27001, dan PCI DSS menjadi semakin kompleks di lingkungan multi-cloud. Ketidakkonsistenan kebijakan atau kurangnya pemantauan kepatuhan otomatis dapat menyebabkan sanksi dan merusak reputasi organsiasi. Alat CSPM dan otomasi kepatuhan berperan penting untuk menjaga kesesuaian berkelanjutan dnegan kerangka regulasi global.
Miskonfigurasi
Miskonfigurasi cloud tetap menjadi penyebab utama pelanggaran data. Laporan IBM Cost of a Data Breach 2024 mengungkap bahwa hampir 80 persen insiden cloud security disebabkan oleh miskonfigurasi sumber daya. Mulai dari open storage buckets hingga unrestricted port, sebuah kesalahan kecil yang dapat menyebabkan pelanggaran data dan kerugian besar.
Proteksi End-to-End dengan Solusi Virtus Cloud Security
Virtus Cloud Security Solution menghadirkan perlindungan menyeluruh terhadap seluruh siklus hidup aset cloud Anda—meliputi workloads, infrastruktur, aplikasi, hingga data—dalam satu rangkaian terintegrasi. Baik di lingkungan hybrid maupun multi-cloud, Virtus memastikan kontinuitas bisnis, integritas data, serta transaksi yang aman melalui visibilitas mendalam, penegakan kebijakan otomatis, dan respons ancaman terpadu.
Komponen modularnya (CWP, CSPM, WAF/ASM, IAM) menyederhanakan keamanan cloud sekaligus membantu organisasi memenuhi kepatuhan terhadap regulasi industri dan mengurangi risiko. Dengan Virtus, beban kerja penting bisnis Anda terlindungi dari ancaman siber tingkat lanjut dengan perlindungan menyeluruh dan kontrol terpadu.
Palo Alto Networks
Palo Alto Network Cortex Cloud Runtime Security memberikan pertahanan real-time di seluruh VM, container, dan lingkungan serverless. Teknologi ini menggunakan behavioral analytic dan model AI untuk mendeteksi serta memblokir proses berbahaya, upaya eksploitasi, dan penyalahgunaan API, dengan mengintegrasikan wawasan cloud posture dan control plane.
Modul Web Application & API Security (WAAS) dari Palo Alto juga melindungi terhadap ancaman OWASP Top 10, serangan bot, dan ancaman zero-day, dilengkapi kemampuan API discovery dan runtime enforcement. Dalam arsitektur Virtus, lapisan runtime dari Palo Alto berfungsi sebagai enforcement engine di bawah lapisan perlindungan workload, keamanan API, serta deteksi dan respons ancaman.
CrowdStrike
CrowdStrike Falcon Cloud Security merupakan Cloud-Native Application Protection Platform (CNAPP) yang menyatukan berbagai kapabilitas keamanan cloud dalam satu arsitektur terpadu. Platform ini menggabungkan Cloud Security Posture Management (CSPM), Cloud Workload Protection (CWP/CWPP), Cloud Infrastructure Entitlement Management (CIEM), serta kini diperluas dengan Application Security Posture Management (ASPM), Data Security Posture Management (DSPM), dan Container Security.
CrowdStrike menghadirkan perlindungan komprehensif mulai dari infrastruktur, identitas, workload, aplikasi, hingga data, termasuk container dan pipeline DevSecOps di seluruh lingkungan cloud publik, privat, dan hybrid dalam satu dashboard terpadu. Dalam kerangka Virtus, modul CNAPP CrowdStrike sangat ideal untuk menghubungkan keamanan posture, workload, dan aplikasi melalui satu dashboard terpadu.
ExtraHop
ExtraHop, melalui platform Reveal(x), menghadirkan solusi Network Detection & Response (NDR) yang memberikan visibilitas mendalam terhadap seluruh lalu lintas jaringan, termasuk di lingkungan hybrid dan cloud. Dengan analisis real-time berbasis machine learning, platform ini mampu mengidentifikasi ancaman, anomali, dan aktivitas mencurigakan pada traffic internal (east-west traffic). Integrasinya dengan telemetri endpoint atau workload, seperti melalui kolaborasi dengan CrowdStrike, memperkuat konteks keamanan dan mempercepat respons terhadap ancaman di seluruh infrastruktur TI.
Dalam arsitektur Virtus, komponen NDR ExtraHop memperkuat keamanan deteksi anomali, pelacakan pergerakan lateral, serta analisis pasca-insiden.
Forcepoint
Forcepoint fokus pad akontrol data terpusat dan penerapan kebijakan keamanan di berbagai saluran mulai dari cloud, web, email, dan endpoint. Solusi Data Loss Prevention (DLP) untuk melindungi data sensitif dalam kondisi in transit, at rest, dan in-use di aplikasi cloud seperti Office 365, Box, dan Salesforce. Platform Data Security Cloud menyatukan visibilitas, klasifikasi, dan kontrol terhadap data di seluruh arsitektur hybrid maupun berbasis AI. Dalam kerangka Virtus, modul Forcepoint memperkuat lapisan perlindungan data dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, serta mengontrol arus data untuk mencegah kebocoran dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keamanan.
Sophos
Sophos Cloud Optix merupakan solusi Cloud Security posture Management (CSPM) yang menyediakan visibiltias lintas multi-cloud, otomatisasi kepatuhan, dan deteksi miskonfigurasi. Solusi ini mendukung analisis akses identitas, IaC scanning, dan intgerasi dengan DevOps pipeline untuk mencegah kerentanan sebelum proses deployment. Dalam ekosistem Virtus, modul CSPM Sophos berperan menjaga baseline konfigurasi yang aman, mendeteksi penyimpangan, serta menyediakan metrik posture yang terhubung langsung dengan dashboard dan lapisan tata kelola.
Mengapa Pilih Solusi Cloud Security dari Virtus?
Perkuat keamanan cloud Anda bersama Virtus, mitra tepercaya untuk perlindungan menyeluruh dari ujung ke ujung. Melalui solusi kelas dunia dari Palo Alto Networks, CrowdStrike, ExtraHop, Forcepoint, dan Sophos, Virtus membantu bisnis mengamankan seluruh lingkungan cloud—mulai dari pencegahan, deteksi, hingga respons dan kepatuhan. Baik Anda melindungi data sensitif maupun mengelola infrastruktur multi-cloud yang kompleks, Virtus menghadirkan kombinasi teknologi dan strategi yang tepat untuk menjaga keamanan data dan memastikan kelangsungan operasional.
Sebagai bagian dari CTI Group, Virtus didukung oleh tim IT profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman teknis mendalam untuk membantu perusahaan Anda menghadapi berbagai ancaman siber yang terus berkembang dengan percaya diri. Hubungi tim Virtus sekarang dan wujudkan solusi cloud security yang kuat, cerdas, dan future-ready.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group
				